Sabtu, 07 September 2013

contoh Puisi sains “SCIENTIST IN LOVE”



“SCIENTIST IN LOVE”
Karya Weny Ariska Yulianty

Saat memandang proyektor hidupku.
Kumenyadari bahwa ada sebuah sinyal gelombang yang menggetarkan relung hatiku.
Sebuah gelombang yang selalu mengintegral dan mendeferensialkan hidupku.
Sebuah magnet yang dapat menarik serpihan-serpihan asaku padamu.

Logikaku sudah tak terkontrol lagi,
Karna sistem operasimu telah terinstal permanen di CPU hatiku.
Kau bagai elektron yang selalu mengelilingi proton-proton pikiranku.
Dikala aku sedih, bagai hukum newton III..
kau memberikan aksi dan menghasilkan reaksi kebahagian untukku.
Dikala aku bahagia, bagai pelangi, kau tetap selalu menbiaskan warna-warni indah dihidupku.

Kehidupanku yang bagaikan notasi algoritmik,
penuh dengan program-program tentangmu.
Kau meng-inputkan variabel kebahagiaan untukku.
Dan kau jualah yang memberikan output cinta yang besar dalam hidupku.


Bukalah google, dan search-lah hatiku,
Maka disitu kau akan menemukan
bahwa hanya dirimu yang telah mendesain indah blog cintaku.
Engkau telah men-depend on-kan hatiku,
Memogram seluruh jaringan untuk selalu terakses oleh situs-situs tentangmu.

Hatiku untukmu adalah real, bukan hanya string yang hanya tertulis dalam kata.
Namun, mengapa begitu sulit menginterpretasikan asaku padamu.
Kau bagaikan kecepatan cahaya yang tak mampu kukejar.
Seperti fatamorgana yang menipu pandangan lensaku.

Dengan berbagai metode ilmiah yang telah kulakukan,
Tetap saja hanya menghasilkan kesimpulan yang tak berujung.
Yaitu….
Kau yang akan selalu…
menjadi bayang-bayang ilusi dalam pikiranku.
Menjadi file tersembunyi untukku.
Dan menjadi gas yang tak dapat kusentuh dalam hidupku.

Akankah perasaan ini akan menemukan titik temu?
Akankah kisah ini berakhir seperti hewan-hewan yang punah?
Akankah kau tetap menjadi konstalasi bintang yang tertutupi oleh nebula?
Akankah kau dan aku tetap menjadi minyak dan air yang tak pernah bisa bisa menyatu?
Ataukah unsur-unsur dalam diri kita akan menbentuk senyawa yang bergabung menjadi satu?

Namun, seberapa lamapun itu..
Aku akan menunggu.
Karna, cintaku bukanlah besi yang dapat mudah berkarat terkena air hujan.
Asaku untukmu bukanlah program yang rentan akan terinfeksi virus-virus.
Tetapi cintaku adalah energi.
Yang tidak dapat dimusnahkan oleh apapun..

Maka dari itulah..
Sampai bumi berhenti berputar,
Sampai matahari berhenti bersinar.
Biarkanlah aku tetap menjadi bulan yang selalu mengorbit hatimu….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar