KESANTUNAN
BAHASA BAGIAN ISI KARANGAN ILMIAH
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesantunan Bahasa Bagian Isi
Karangan Ilmiah (Main Body)”.
Penyusunan
makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia yang diampu
oleh
_______________.
Dalam penulisan makalah ini kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini yaitu :
1.
Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Bapak __________________ selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia.
3.
Keluarga yang selalu medukung kami dalam penyelesaian
makalah ini.
4.
Rekan-rekan yang telah mengikuti perkuliahan Bahasa
Indonesia.
5.
Semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah
“Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main Body)” yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Semarang, 18 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagian isi karangan ilmiah (main
body) terdiri dari Bab I Pendahuluan.Bab II Landasan Teori,Bab III Metodologi
Penelitian,Bab IV Analisis dan Hasil Penelitian,Bab V Simpulan. Pada penulisan
isi karangan ilmiah tersebut masih banyak terjadi kesalahan ejaan,tanda
baca,maupun penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu kami membuat makalah
“Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main Body)” ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
kami akan mengajukan rumusan masalah sebagai berkut :
1. Bagaimana
menggunakan bahasa yang baik dalam penulisan pendahuluan dan landasan teori?
2. Bagaimana
cara penulisan kutipan dan catatan kaki?
C. Tujuan
1. Mahasiswa
dapat menerapkan aturan berbahasa yang baku pada karangan ilmiah.
2. Mahasiswa
dapat memiliki sifat menghargai karya orang lain dengan mencantumkan innote dan
footnote pada kutipan yang ditulis.
BAB
II
KESANTUNAN
BAHASA BAGIAN ISI KARANGAN ILMIAH
(MAIN
BODY)
A. BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN
1. Bahasa dalam Latar Belakang Masalah
Latar belakang
masalah berisi deskripsi tentang permasalahan umum dari topic yang akan
diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan pemilihan judul. Kemudian
isi terakhir dari latar belakang masalah adalah penulisan judul karangan ilmiah
yang akan kita ajukan.
Dalam
mengawali penulisan latar belakang masalah kita tuliskan tujuan penulisan, yang
dapat ditulis dengan dua cara, yaitu :
a. Tesis
Mengandung
gagasan pokok yang akan dikembangkan. Tesis yang baik harus dapat
meramalkan,mengendalikan,dan mengarahkan penulis untuk mengembangkan karangan.
Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap,dan dalam bentuk kalimat
pernyataan.
“Motivasi berpengaruh pada
peningkatan kinerja pada suatu perusahaan”
Selanjutnya,bagian-bagian
tesis harus saling berhubungan dan tesis harus terbatas,tidak boleh terlalu
luas.
“Di Fakultas MIPA Universitas
Diponegoro Semarang upaya peningkatan keaktifan mahasiswa melalui kegiatan
kemahasiswaan berpengaruh positif terhadap sikap mahasiswa”
Tesis tidak boleh mengandung
ungkapan seperti “menurut pendapat saya”,”saya kira”,dan ”saya duga”.
b. Pernyataan Maksud
Pernyataan maksud dengan
jelas menunjukan tujuan penulisan dan membantu mengembangkan karangan.
“Dalam makalah ini penulis akan
membahas tentang kesantunan dalam penulisan isi karangan ilmiah.”
2. Bahasa dalam Rumusan Masalah dan Tujuan
Penelitian
Rumusan
masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau
pertanyaan-pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam
karangan ilmiah. Tujuan penelitian berisi pendeskripsian secara singkat,jelas,
dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah.
Ketidaksantunan
bahasa dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian biasanya terdapat pada
penggunaan sistematika penomoran dan ejaan. Sistematika penomoran ada dua yaitu
sistem angka decimal dan sistem gabungan angka dan huruf, seperti berikut ini.
a. Angka Desimal
1.
1.1
1.2
1.3
2.
2.1
2.2
2.3
b. Gabungan
Angka dan Huruf
I
II
A.
B.
1.
2.
Penggunaan
tanda baca titik dua digunakan sebagai pengganti yaitu,adalah,ialah, dan yakni.
Jadi, setelah menggunakan yaitu tidak perku menggunakan titik dua atau
sebaliknya. Selanjutnya, gunakan huruf kecil pada awal uraian dan akhiri dengan
tanda koma atau titik koma. Dengan demikian, penulisan akan memiliki kesantunan
berbahasa.
B. BAHASA DALAM BAGIAN LANDASAN TEORI
1. Isi
Landasan Teori
Berisi
pendekatan-pendekatan atau teori-teori relevan dengan judul dan rumusan masalah
yang akan kita gunakan untuk mengupas, menganalisis, dan menjelaskan variable
yang akan kita teliti. Dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya tentunya
dengan mencantumkan namanya dengan tujuan menghargai karyanya. Pendapat para
ahli tersebut berfungsi untuk menguatkan argumentasi kita dalam menganalisis
masalah yang kita kaji.
Terdapat
teknik yang mengatur cara-cara mencantumkan sumber bacaan yang sahih yang
diatur dalam teknik notasi ilmiah yang terdiri atas catatan perut (innote) dan
catatan kaki (footnote).
2. Catatan
Perut atau Innote
Catatan
perut atau innote berhubungan dengan kutipan atau rangkuman. Rangkuman dan
pengutipan digunakan untuk mendukung ide atau gagasan yang akan kita sampaikan.
Pengutipan adalah penggunaan teori,konsep,ide, dan lain yang sejenis yang
berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua
pengutipan harus disertai perujukan. Kealpaan untuk merujuk kutipan dapat
dianggap melanggar etika penulisan karya ilmiah.
a. Kutipan Langsung
Adalah
kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun
ejaannya. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam
teks, diketik seprti ketikan teks, diawali dan diakhiri tanda petik(“). Sumber
rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan. Rujukan ditulis di
antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka,tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri
dengan nomor halaman (Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari empat
baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas tepi
kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
Contohnya :
Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat diperlukan oleh setiap
manusia. Zakiah (1999:27) berpendapat, “Pendidikan akhlak berfungsi untuk
mewariskan nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam
rangka pembentukan manusia berkepribadian.”
Apabila
perlu pengutip bisa menghilangkan sebuah kalimat dengan menandai menggunakan
titik-titik sepanjang satu baris,titik-titik sebanyak tiga menandai
penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.