Senin, 08 April 2013

contoh makalah tentang KESANTUNAN BAHASA BAGIAN ISI KARANGAN ILMIAH



KESANTUNAN BAHASA BAGIAN ISI KARANGAN ILMIAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main Body)”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh _______________.
            Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yaitu :

1.      Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Bapak __________________ selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
3.      Keluarga yang selalu medukung kami dalam penyelesaian makalah ini.
4.      Rekan-rekan yang telah mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
5.      Semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah “Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main Body)” yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Semarang, 18 Oktober 2012

Penyusun
DAFTAR ISI



BAB  I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

            Bagian isi karangan ilmiah (main body) terdiri dari Bab I Pendahuluan.Bab II Landasan Teori,Bab III Metodologi Penelitian,Bab IV Analisis dan Hasil Penelitian,Bab V Simpulan. Pada penulisan isi karangan ilmiah tersebut masih banyak terjadi kesalahan ejaan,tanda baca,maupun penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu kami membuat makalah “Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main Body)” ini.

B.        Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang masalah, kami akan mengajukan rumusan masalah sebagai berkut        :
1.      Bagaimana menggunakan bahasa yang baik dalam penulisan pendahuluan dan landasan teori?
2.      Bagaimana cara penulisan kutipan dan catatan kaki?

C.        Tujuan

1.      Mahasiswa dapat menerapkan aturan berbahasa yang baku pada karangan ilmiah.
2.      Mahasiswa dapat memiliki sifat menghargai karya orang lain dengan mencantumkan innote dan footnote pada kutipan yang ditulis.








BAB II
KESANTUNAN BAHASA BAGIAN ISI KARANGAN ILMIAH
(MAIN BODY)


A.        BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN

1.         Bahasa dalam Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi deskripsi tentang permasalahan umum dari topic yang akan diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan pemilihan judul. Kemudian isi terakhir dari latar belakang masalah adalah penulisan judul karangan ilmiah yang akan kita ajukan.
Dalam mengawali penulisan latar belakang masalah kita tuliskan tujuan penulisan, yang dapat ditulis dengan dua cara, yaitu            :

            a.         Tesis
                        Mengandung gagasan pokok yang akan dikembangkan. Tesis yang baik harus dapat meramalkan,mengendalikan,dan mengarahkan penulis untuk mengembangkan karangan. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap,dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
“Motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu perusahaan”
                        Selanjutnya,bagian-bagian tesis harus saling berhubungan dan tesis harus terbatas,tidak boleh terlalu luas.
“Di Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang upaya peningkatan keaktifan mahasiswa melalui kegiatan kemahasiswaan berpengaruh positif terhadap sikap mahasiswa”
                        Tesis tidak boleh mengandung ungkapan seperti “menurut pendapat saya”,”saya kira”,dan ”saya duga”.

b.         Pernyataan Maksud
                        Pernyataan maksud dengan jelas menunjukan tujuan penulisan dan membantu mengembangkan karangan.
“Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang kesantunan dalam penulisan isi karangan ilmiah.”

            2.         Bahasa dalam Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
                                    Rumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau pertanyaan-pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam karangan ilmiah. Tujuan penelitian berisi pendeskripsian secara singkat,jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah.
                                    Ketidaksantunan bahasa dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian biasanya terdapat pada penggunaan sistematika penomoran dan ejaan. Sistematika penomoran ada dua yaitu sistem angka decimal dan sistem gabungan angka dan huruf, seperti berikut ini.
                        a.         Angka Desimal
                                    1.
                                                1.1
                                                1.2
                                                1.3
                                    2.
                                                2.1
                                                2.2
                                                2.3
            b.         Gabungan Angka dan Huruf
                                    I
                                    II
                                                A.
                                                B.
                                                            1.
                                                            2.

                                    Penggunaan tanda baca titik dua digunakan sebagai pengganti yaitu,adalah,ialah, dan yakni. Jadi, setelah menggunakan yaitu tidak perku menggunakan titik dua atau sebaliknya. Selanjutnya, gunakan huruf kecil pada awal uraian dan akhiri dengan tanda koma atau titik koma. Dengan demikian, penulisan akan memiliki kesantunan berbahasa.

B.        BAHASA DALAM BAGIAN LANDASAN TEORI

            1.         Isi Landasan Teori
                                    Berisi pendekatan-pendekatan atau teori-teori relevan dengan judul dan rumusan masalah yang akan kita gunakan untuk mengupas, menganalisis, dan menjelaskan variable yang akan kita teliti. Dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya tentunya dengan mencantumkan namanya dengan tujuan menghargai karyanya. Pendapat para ahli tersebut berfungsi untuk menguatkan argumentasi kita dalam menganalisis masalah yang kita kaji.
                                    Terdapat teknik yang mengatur cara-cara mencantumkan sumber bacaan yang sahih yang diatur dalam teknik notasi ilmiah yang terdiri atas catatan perut (innote) dan catatan kaki (footnote).

            2.         Catatan Perut atau Innote
                                    Catatan perut atau innote berhubungan dengan kutipan atau rangkuman. Rangkuman dan pengutipan digunakan untuk mendukung ide atau gagasan yang akan kita sampaikan. Pengutipan adalah penggunaan teori,konsep,ide, dan lain yang sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua pengutipan harus disertai perujukan. Kealpaan untuk merujuk kutipan dapat dianggap melanggar etika penulisan karya ilmiah.
                        a.         Kutipan Langsung
Adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seprti ketikan teks, diawali dan diakhiri tanda petik(“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan. Rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka,tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis, Tahun:Halaman).
            Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
Contohnya       :
                        Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat diperlukan oleh setiap manusia. Zakiah (1999:27) berpendapat, “Pendidikan akhlak berfungsi untuk mewariskan nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam rangka pembentukan manusia berkepribadian.”
Apabila perlu pengutip bisa menghilangkan sebuah kalimat dengan menandai menggunakan titik-titik sepanjang satu baris,titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.